Penyebab ASI Tidak Keluar dan Cara Mengatasinya
Melahirkan adalah momen yang sangat ditunggu-tunggu, kehadiran sang buah hati membuat Mums semakin bahagia. Namun kebahagiaan seolah sirna seketika manakala ASI tidak keluar yang membuat bayi baru lahir tak bisa mendapatkan ASI dari ibunya.
Kondisi ini tentu membuat Mums khawatir dan bertanya-tanya mengapa ASI tidak keluar, bagaimana bayinya bisa mendapatkan asupan nutrisi? Berikut ini penyebab ASI tidak keluar dan apa saja yang harus Mums lakukan untuk mengatasinya.
Penyebab ASI tidak Keluar
Selama 2-5 hari pertama melahirkan, Mums akan menghasilkan sejumlah kolostrum, berupa cairan susu kental yang kaya akan nutrisi. Setelah itu sekitar hari ke 3-5 maka ASI akan keluar. Namun, tidak semua Mums bisa merasakan hal tersebut. Berikut ini hal yang menyebabkan terhambatnya ASI setelah melahirkan.
Stress yang dialami Mums bisa memengaruhi produksi ASI menjadi lebih sedikit dari yang seharusnya. Kurang tidur juga dapat memengaruhi suplai ASI, tidur yang cukup sangat penting untuk menunjang tubuh selama menyusui. Namun hal ini sering tidak ideal sebab Mums harus begadang merawat bayi baru lahir.
Jauh dari bayi karena harus bekerja, jadi salah satu penyebab ASI tidak keluar, sebab prinsip produksi ASI semakin sering menyusui semakin sering keluar. Ketika Mums tidak bersama bayi dalam waktu beberapa lama, maka risiko terhambatnya produksi ASI karena tidak sering menyusui, akan berkurang bahkan berhenti.
Kurangnya memompa ASI juga memicu berkurangnya bahkan berhentinya produksi ASI. Jika frekuensi memompa ASI tidak sesuai dengan kebutuhan bayi, maka pasokan ASI akan menurun.
Asupan makanan Mums yang baru melahirkan juga menentukan kualitas dan kuantitas produksi ASI. Karenanya penting memiliki pola makan bergizi saat menyusui. Sebab ibu menyusui butuh kalori lebih banyak dari biasanya sekitar 2500 kalori setiap hari untuk menunjang produksi ASI.
Obat-obatan tertentu seperti antihistamin, steroid, dan pseudoefedrin dapat menyebabkan menurunnya produksi ASI secara tiba-tiba. Begitu juga dengan jamu tertentu dan pil KB juga memengaruhi suplasi ASI.
Perubahan hormonal, ketika Mums sudah kembali menstruasi paska melahirkan juga ikut andil membuat ASI tidak keluar. Jika Mums memberikan ASI eksklusif biasanya selama 3-6 bulan tidak mengalami menstruasi, setelah fase ASI eksklusif selesai, biasanya akan mengalami menstruasi kembali.
Masalah tiroid yang dialami ibu menyusui, sebab kelenjar tiroid mengeluarkan hormon yang berperan penting dalam laktasi, jika mengalami hipotiroidisme (kurang aktif) atau hipertiroidisme (terlalu aktif), mungkin Mums mengalami ASI tidak keluar.
Penyebab lain ASI tidak keluar adanya masalah menyusui seperti payudara yang membesar, saluran yang tersumbat atau mastitis dapat membuat ASI tidak keluar. Begitu juga ketika bayi melakukan mogok menyusui dan lebih sedikit menyusui, juga akan membuat ASI tidak keluar.
Tanda ASI tidak keluar
Produksi ASI berkurang atau ASI tidak keluar umumnya ditandai dengan beberapa indikator seperti :
Pertumbuhan berat badan bayi berhenti atau mulai menurun berat badannya.
Bayi menunjukkan tanda-tanda dehidrasi yang ditandai dengan mengompol lebih sedikit dari biasanya, menangis tanpa air mata, atau urin berwarna gelap.
Kulit dan mulut kering, serta napas cepat.
Bayi rewel atau lesu dan kesulitan untuk tetap terjaga saat menyusu.
Jika bayi mengalami satu dari gejala tersebut, hampir dipastikan produksi ASI tidak mencukupi karena ASI tidak keluar maksimal. Karena itu segera lakukan langkah-langkah mengatasinya dengan tepat agar produksi ASI kembali normal dan bayi bisa mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan dalam pertumbuhannya.
Cara mengatasi ASI tidak keluar
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi ASI tidak keluar, di antaranya menjaga kesehatan tubuh, pastikan tidur cukup, nutrisi terpenuhi, tidak stress.
Pasokan ASI sangat bergantung pada pengeluaran ASI, semakin sering menyusui maka produksi ASI semakin baik. Karena itu segera menyusui ketika bayi menunjukkan tanda-tanda lapar. Lanjutkan memeras ASI untuk merangsang produksinya.
Jika kerepotan mengurus bayi, anak-anak yang lebih besar, dan rumah, mintalah bantuan orang lain atau asisten rumah tangga untuk mengambil alih pekerjaan lain, fokuslah menyusui sehingga produksi ASI tetap terjaga.
Tidak hanya dukungan fisik dan materi, ibu menyusui butuh dukungan mental agar terhindari dari kecemasan atau depresi pasca persalinan.
Temui konsultan laktasi jika mengalami masalah menyusui seperti ASI tidak keluar, agar mendapatkan solusi segera.
Jadi Mums, ada banyak sekali faktor penyebab ASI tidak keluar. Jangan menyalahkan diri sendiri. ASI tidak keluar di awal-awal kelahiran si kecil normal. Mums sebaiknya tidak panik dan stres. Ketika ASI tidak keluar, jangan menyerah ya Mums, ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Minta bantuan ke konselor laktasi atau ke tenaga kesehatan yang lain.
Referensi :
Hopkinsmedicine. breastfeeding-and-delayed-milk-production
-
# ASI
-
# Menyusui
-
# TBN Menyusui
-
# TBN 0-6 Bulan